Pencemaran laut yang terjadi di Pulau Obi beberapa waktu lalu membuat dunia merasa prihatin dan perusahaan tambang Harita Nickel terpanggil untuk ikut menjaga kelestariannya. Hal itu dikarenakan pencemaran laut di pulau Obi memberikan dampak negatif yang membuat terumbu karang di Pulau Obi mengalami kerusakan. Padahal terumbu karang di Pulau Obi itu memiliki peranan penting sebagai tempat tinggal untuk biota laut lainnya. Selain disebabkan karena pencemaran air, ternyata kerusakan terumbu karang di Pulau Obi juga diakibatkan oleh beberapa faktor. Lantas Apa saja faktor penyebab terjadinya kerusakan terumbu karang di Pulau Obi itu?.
Faktor Penyebab Kerusakan Terumbu Karang di Pulau Obi
Di Pulau Obi sendiri setidaknya terdapat 4 faktor yang menyebabkan kerusakan terumbu karang. Di mana keempat faktor itu jika tidak segera diatasi bisa membuat terumbu karang menjadi langka dan musnah. Adapun beberapa faktor penyebab kerusakan terumbu karang di Pulau Obi seperti berikut ini.
- Mengambil Terumbu Karang secara Ilegal
Diketahui saat ini jumlah terumbu karang yang ada di Pulau Obi mengalami penurunan. Hal itu dikarenakan keindahan terumbu karang yang ada di pulau Obi itu terkadang membuat para wisatawan tertarik, sehingga mereka mengambilnya secara ilegal. Umumnya tujuan para wisatawan itu mengambil terumbu karang secara ilegal untuk dijadikan aksesoris atau hiasan dengan nilai ekonomi tinggi. Di mana salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi agar hal itu tidak terjadi yakin dengan memberikan edukasi kepada para wisatawan akan pentingnya terumbu karang bagi laut.
- Menangkap Ikan dengan Ilegal
Penyebab kerusakan terumbu karang di Pulau Obi juga diakibatkan oleh para nelayan yang menangkap ikan secara ilegal. Ketika para nelayan itu menangkap ikan secara ilegal mereka akan melakukan berbagai cara termasuk merusak ekosistem yang ada di dalamnya seperti terumbu karang. Bukan hanya itu saja proses menangkap ikan secara ilegal ini juga sering dilakukan dengan pukat harimau dan bahan peledak yang membahayakan untuk ekosistem di dalam laut.
- Pemakaian Pupuk Pestisida Buatan yang Berlebihan
Meskipun jarak antara laut dengan lahan pertanian terbilang jauh, Namun penggunaan pupuk pestisida buatan yang berlebihan juga bisa membuat kerusakan terumbu karang. Hal itu dikarenakan residu kimia yang terkandung pada pestisida buatan bisa sampai ke laut melewati aliran air hujan dari lahan pertanian. Dalam hal ini untuk mengatasi agar tidak terjadi yakin mengurangi penggunaan pestisida buatan dan menggantinya dengan pupuk organik.
- Pembuangan Sampah Sembarangan
Keindahan biota laut yang ada di pulau Obi membuat daya tarik tersendiri bagi para wisatawan di berbagai daerah. Oleh karenanya tidak heran jika Pulau Obi akan selalu ramai. Namun banyaknya wisatawan yang ada di pulau Obi juga memberikan dampak negatif pada laut. Di mana tidak sedikit dari wisatawan itu membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan pencemaran laut dan kerusakan terumbu karang. Tentunya cara mengatasi agar hal itu tidak terjadi yakin dengan menyediakan tempat pembuangan sampah di sekitar pantai dan memberikan edukasi kepada para wisatawan.
Tidak hanya pulau Obi, di Indonesia sungguh banyak tempat tempat indah yang mengandung kekayaan dan keindahan biota laut. Terumbu karang menjadi rumah dari ribuan ikan dan satwa laut lainnya yang sangat perlu kita jaga keberadaannya. Hindari aktivitas yang mencemari keberadaannya, maka Indonesia pastinya akan menjadi tempat yang tetap menakjubkan.