PPKM Level 4 Sebabkan Okupansi Jeblok, Sandiaga Uno: Hotel Rugi Hingga 50 Persen

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memperkirakan kerugian yang ditanggung pengusaha hotel akibat kebijakan PPKM Darurat dan PPKM Level 4 cukup besar. Kerugian dilihat dari okupansi atau tingkat keterisian hotel yang tidak menyentuh 20 persen.

“Dihitung dari break even point-nya (titik impas) di atas 50-60 persen, kalau okupansinya di bawah 20 persen, berarti mereka rugi 40 hingga 50 persen,” ujar Sandiaga Uno dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin, 26 Juli 2021.

Sandiaga memaparkan selama dua pekan PPKM Darurat berlangsung pada 3 hingga 20 Juli dan dilanjutkan PPKM Level 4 sampai 25 Juli, rata-rata tingkat keterisian hotel hanya mencapai belasan persen. Bahkan tak sedikit hotel yang okupansinya di bawah 10 persen.

Kondisi yang sama dirasakan oleh pelaku usaha yang bergerak di sektor restoran. Sandiaga memaparkan angka kerugian restoran bahkan lebih besar, yakni mencapai 90 persen.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini pun berkisah baru saja memperoleh keluhan dari salah satu pengusaha jaringan hotel dan restoran bahwa 1.500 restoran tengah menanggung buntung besar. Dari keluhan yang ia terima itu, pengusaha mempertanyakan kepada pemerintah cara mempertahankan bisnis pariwisata di tengah tekanan yang sangat berat.

12 Selanjutnya

“Dihitung dari break even point-nya (titik impas) di atas 50-60 persen, kalau okupansinya di bawah 20 persen, berarti mereka rugi 40 hingga 50 persen,” ujar Sandiaga Uno dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin, 26 Juli 2021.

Sandiaga memaparkan selama dua pekan PPKM Darurat berlangsung pada 3 hingga 20 Juli dan dilanjutkan PPKM Level 4 sampai 25 Juli, rata-rata tingkat keterisian hotel hanya mencapai belasan persen. Bahkan tak sedikit hotel yang okupansinya di bawah 10 persen.

Kondisi yang sama dirasakan oleh pelaku usaha yang bergerak di sektor restoran. Sandiaga memaparkan angka kerugian restoran bahkan lebih besar, yakni mencapai 90 persen.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini pun berkisah baru saja memperoleh keluhan dari salah satu pengusaha jaringan hotel dan restoran bahwa 1.500 restoran tengah menanggung buntung besar. Dari keluhan yang ia terima itu, pengusaha mempertanyakan kepada pemerintah cara mempertahankan bisnis pariwisata di tengah tekanan yang sangat berat.

12 Selanjutnya

“Dia bilang, kalau semua dibatasi, saya tidak tahu bagaimana mengatasi kerugian ini,” tutur Sandiaga menirukan pesan pengusaha tersebut.

Sandiaga bertutur, pembatasan kegiatan masyarakat diakui menambah beban bagi pelaku usaha di sektor wisata dan turunannya yang telah merasakan imbas karena pandemi selama lebih dari satu tahun. Guna menekan dampak tersebut, ia mengklaim membentuk tim percepatan untuk mendorong pencairan dana bantuan pemerintah untuk usaha pariwisata. Hibah pariwisata senilai Rp 2,4 triliun disebut-sebut akan cair pada Juli.

Sandiaga menyatakan penyusunan skema hibah sempat mengalami stagnansi di Kementerian Keuangan. Kementerian Keuangan melakukan revitalisasi, realokasi, dan refocusing skema anggaran agar dana hibah lebih tepat sasaran dan tak terjadi kebocoran yang mengurangi efektivitas pemulihan ekonomi nasional atau PEN.

Di samping mendorong percepatan bantuan, Sandiaga menyebut pihaknya mendorong agar Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI menyediakan akomodasi bagi tenaga kesehatan maupun pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri. “Harapannya membantu meningkatkan keterisian hotel 40-50 persen,” ujar Sandiaga.

Saat ini, okupansi hotel yang membuka layanan isolasi diperkirakan meningkat mencapai 90 persen, bahkan penuh. Namun, Sandiaga menyatakan hotel yang membuka fasilitas untuk program isolasi mandiri dan akomodasi untuk tenaga kesehatan masih sedikit, yaitu 20-30 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *